MANDALIKANEWS.ID | JAKARTA — Wakil Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Prof. Abdullah Puteh, mengeluarkan pernyataan tegas terkait lonjakan harga beras yang meresahkan masyarakat. Dalam pernyataannya, Abdullah Puteh mengajukan sejumlah solusi konkret untuk menanggulangi masalah tersebut.
"Saya sangat prihatin melihat harga beras yang terus melambung tinggi, dan ini memberikan beban ekonomi yang besar pada masyarakat kita. Pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian, harus mengambil langkah-langkah strategis dan tepat sasaran untuk mengatasi masalah ini," ujar Prof. Puteh.
Harga beras yang tinggi telah menjadi perhatian utama bagi masyarakat Indonesia, terutama di tengah situasi ekonomi yang sulit akibat pandemi COVID-19 dan krisis iklim. Meskipun Indonesia adalah salah satu produsen beras terbesar di dunia, lonjakan harga beras telah menjadi masalah yang mempengaruhi kesejahteraan banyak orang.
Salah satu langkah pertama yang diusulkan oleh Abdullah Puteh adalah meminta Kementerian Pertanian untuk mengambil tindakan konkret dalam menghadapi krisis harga beras. Dia menekankan perlunya perencanaan yang cermat dan solusi yang tepat guna.
“Saya mendesak Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog untuk melakukan cross-checking stok pangan nasional, termasuk di Aceh. Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah yang mungkin mengalami minim pasokan,” kata Senator asal Aceh tersebut.
Abdullah Puteh juga menawarkan sejumlah solusi konstruktif untuk menurunkan harga beras yang tinggi. Pertama-tama, dia mendorong pemerintah untuk mempercepat proses distribusi beras ke berbagai pasar besar. Hal ini akan membantu menjaga pasokan stabil dan mencegah lonjakan harga yang tidak terkendali.
“Tentunya disini saya juga menggarisbawahi pentingnya memfokuskan perhatian pada persiapan produksi musim tanam 1 di bulan November dan Desember. Dengan memastikan kesiapan petani dan pemenuhan kebutuhan produksi, pemerintah dapat meningkatkan produksi beras dan menekan harga,” kata Prof. Puteh.
Abdullah Puteh juga menyuarakan perlunya segera melaksanakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar. Program ini diharapkan dapat membantu menjaga harga beras agar tetap terjangkau bagi masyarakat.
Pemerintah diharapkan dapat merespons dengan cepat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini demi kesejahteraan rakyat Indonesia, dan Prof. Abdullah Puteh juga mendorong agar pemerintah segera mengambil tindakan yang berdampak positif dalam mengatasi krisis harga beras dan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada masyarakat yang paling rentan. (hms)