MANDALIKANews.ID | JAKARTA – Debat capres terakhir yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memasuki segmen keempat. Momen ini dimanfaatkan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo untuk bertanya kepada Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan soal pemberian bansos yang belakangan membetot perhatian publik karena dibagikan jelang pencoblosan pemilu.
Menjawab hal ini, Anies kembali menegaskan bahwa bansos diberikan untuk kepentingan si penerima bukan untuk si pemberi.
"Kalau penerimanya membutuhkan bulan ini, ya diberikan bulan itu. Kalau dibutuhkannya tiga bulan lagi, ya, tiga bulan lagi. Jangan dirapel semuanya. Itulah yang disebut sebagai bansos tanpa pamrih," kata Anies.
Capres yang diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa itu pun menggarisbawahi bahwa penerima bansos harus tepat sasaran. Hal ini dimulai dari pendataan yang baik dan akurat, serta mekanisme pemberian bansos yang jelas.
"Mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi, (bansos) bukan dibagikan di pinggir jalan, tapi dibagikan langsung di lokasi menggunakan jalur birokrasi," tegas Anies.
Pernyataan capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar itu pun seolah tengah menyindir Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang gemar membagikan bansos di jalan.
Anies pun menggagas, jika dirinya terpilih menjadi Presiden 2024 maka akan mendata ulang progam bansos dengan meluncurkan program bansos plus.
"Kami menyusun bansos plus. Angkanya ditingkatkan, yang belum masuk masih miskin dimasukkan dan diberikan bekal latihan, pendampingan supaya mereka pelan-pelan bisa mandiri dan hidup lebih sejahtera," pungkas Anies. (*)