MANDALIKANEWS.ID | JAKARTA — Hari ini, tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional (HBI) atau May Day . Buruh adalah orang yang menggunakan tenaganya untuk mendapatkan upah, gaji, uang, salary dari pemberi kerja atau majikan.
Termasuk dalam kategori buruh, adalah semua pekerja, pegawai, karyawan, atau tenaga kerja lainnya. Penetapan hari ini sebagai HBI sebagai apresiasi terhadap kaum buruh yang berjuang untuk memperoleh keadilan dan perlindungan.
Bermula, secara historis, di Amerika Serikat (AS), para pekerja dibebani kerja sehari 16 jam dengan upah rendah. Akibatnya, di Chicago, New York, dan Boston terjadi pergerakan kaum buruh untuk menuntut keadilan pada tahun 1886. Waktu berjalan terus, hingga tahun 1920 M pertama kali ditetapkan sebagai HBI.
Terus terang, kata buruh tidak pernah disebutkan Allah,swt secara tersurat atau eksplisit dalam al-Qur'an. Yang disebut justru fungsi dan eksistensi serta esensinya dalam kitab suci terakhir itu, yaitu bekerja.
Ada 345 ayat dalam al-Qur'an, Allah swt bicara tentang bekerja dalam arti umum - in global meaning - yaitu ' amal . Ada 62 ayat dalam kitab suci itu, Allah swt bicara soal bekerja dengan maksud mendapatkan ujrah atau upah yaitu kasb .
Banyaknya ayat dalam al-Qur'an yang berbicara tentang bekerja mengindika- sikan pentingnya hidup ini diisi dengan bekerja. Fakta sejarah membuktikan bahwa semua nabi (124.000 orang) dan rasul (313 orang) yang pernah diutus Allah,swt pada umat manusia adalah pekerja-pekerja ulet, tangguh, cekatan, cermat, teliti, dan amat bertanggung jawab.
Yang terbaik dari semua rasul itu adalah Nabi Muhammad, Rasulullah saw. Seorang yang bekerja di bidang perdagangan, yang dagangnya hingga ke Yaman, Oman dan Bahrain jika musim dingin. Atau ke Syria, Libanon, dan Yordania pada musim panas (QS.Quraisy,106:1-6).
Mengapa, karena bekerja dalam al-Qur'an itu diperintah (QS.al-An'am,6: 135). Karena itu, bekerja dalam al-Qur'an adalah bagian dari ibadah kita pada Allah,swt. Itu sebabnya, setiap kali kita berangkat bekerja maka intensi atau niat itu menjadi sangat penting dan mewarnai kerja.
Rasulullah,saw mengapresiasi setiap perilaku kerja dan bekerja dengan bersabda, inna asyraf al-kasbi, kasb ar-rajul min yadihi, "Sesungguhnya semulia-mulia usaha atau bekerja adalah pekerjaan seseorang dengan tangannya" (HR.Ahmad).
Karena itu, bekerja dengan motif seperti itu adalah nikmat (QS.Yasin,36:35). Setiap pekerja akan all out jika motifnya karena Allah swt. Sebab, semua pengorbanannya itu dipersembahkan untuk Allah swt.
Akibatnya, setiap pekerja akan bertanggungjawab atas pekerjaannya. Pekerja, kata Rasulullah saw, ibarat "penggembala" harta majikannya (HR.Bukhari dan Muslim). Karena itulah, setiap pekerja akan sangat akuntabel. Pekerja-pekerja muslim juga akan bekerja dengan orientasi prestasi. Karena, akan berbuat yang terbaik ahsana (QS.Fushilat,41:33). Ayat itu didukung oleh hadits Rasulullah,saw bahwa Allah swt sangat menyukai setiap pekerja yang bila diberi kepercayaan bekerja akan bekerja yang terbaik.
Kita bersyukur punya al-Qur'an, karena memandu kita, mengarahkan kita semua untuk hidup dengan bekerja produktif, prestatif, dan dedikatif.
Selamat untuk seluruh pekerja. Selamat Hari Buruh Internasional, semoga Allah swt terus memberikan berkah-Nya pada semua kaum buruh, dan kita semua.
Dr. H. Soetrisno Hadi, SH., MM., M.Si.