MANDALIKANEWS.ID | JAKARTA — Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin memuji dan kagum pidato Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto terkait upaya mewujudkan perdamaian dunia dan keamanan global.
"Pak Prabowo sangat berani mengatakan kebenaran di hadapan para pemimpin dunia dan utusan militer negara maju yang terkait dengan eskalasi global saat ini. Sebagai anak muda, kami sangat kagum dan bangga dengan address beliau yang luar biasa," ujar Sultan melalui keterangan resminya, pada Minggu (02/06).
Menurutnya, pernyataan diplomatik Prabowo tersebut sangat mewakili suasana kebatinan dan semangat perdamaian bangsa Indonesia. Beliau sangat berterus terang dengan pandangannya yang jernih terkait penyelesaian konflik secara damai melalui proses dialog.
"Saya kira Para pemimpin dunia perlu melakukan hal serupa agar eskalasi dan krisis kemanusiaan di Gaza dan Rafah juga di kawasan lainnya segera berakhir. Hanya Pemimpin besar yang berpikir dan merasa bertanggung jawab terhadap penyelesaian konflik dan krisis kemanusiaan," tegas Senator asal Bengkulu itu.
Sultan berharap agar address perdamaian dan kebijaksanaan yang disampaikan Pak Prabowo menjadi pemantik bagi pemimpin dunia lainnya. Upaya mewujudkan perdamaian abadi dan keadilan sosial yang merupakan dasar filosofis politik luar negeri Indonesia harus dijadikan sebagai paradigma geopolitik.
"Semangat patriotisme Pak Prabowo mengingatkan kita pada pemimpin revolusi Indonesia, presiden Soekarno. Generasi muda saat ini membutuhkan sensasi patriotisme dan keberanian seorang pemimpin untuk menumbuhkan optimisme dan kebanggaan terhadap pemimpinnya," tutupnya.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto tampil sebagai pembicara dalam sesi Special Address pada forum the Internasional institute for strategic by Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2024 yang dilaksanakan di Hotel Shangri-La, Singapura, Sabtu (1/6). Dalam pidatonya, Menhan Prabowo menyoroti sejumlah isu strategis keamanan global yang menjadi perhatian dunia saat ini.
“Nasionalisme harus seimbang dengan kemanusiaan. Patriotisme harus dilunakkan dengan kebijaksanaan dan penghormatan terhadap semua warga dunia. Mari kita bekerja menuju kebaikan bersama,” demikian akhir kata Menhan dalam pidatonya.