MANDALIKANEWS.ID | JAKARTA — Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI berharap Indonesia dan Kamboja bisa mempererat hubungan kedua negara melalu pengembangan dialog dan pertukaran informasi keparlemenan antara DPD RI dan Senat Kamboja. Kedua negara ini dinilai memiliki banyak potensi untuk dikerjasamakan dan dikembangkan di berbagai bidang.
“Potensi ini perlu dikelola melalui penguatan jejaring anggota senat dan dialog-dialog untuk mendorong kerja sama yang praktis namun memiliki dampak positif di masa yang akan datang,” ucap Ketua BKSP DPD RI Darmansyah Husein saat Rapat Kerja dengan Duta Besar Kamboja Untuk Indonesia di Gedung DPD RI, Jakarta, Kamis (4/7/24).
Senator asal Bangka Belitung ini juga menyambut baik terpilihnya Yang Mulia Hun Sen sebagai Presiden Senat Kamboja. Dengan ketokohan beliau sebagai negarawan dan politisi berpengalaman di Kamboja dan ASEAN, maka kehadirannya memiliki gaung positif bagi senat di Kawasan Asia Tenggara.
“Kami berharap dapat mengadakan dialog dengan Senat Kamboja dalam waktu dekat untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama antara kedua lembaga setara senat kedua negara. Idealnya wadah untuk memperkuat dialog dan interaksi tersebut dipayungi oleh sebuah grup kerja sama bilateral, yang bertugas mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan langkah-langkah dialog dan kerja sama yang akan dikembangkan kedua lembaga negara,” tegas Darmansyah.
Sementara itu, Wakil Ketua BKSP Maya Rumantir juga mengharapkan Indonesia dan Kamboja bisa meningkatkan hubungan bilateral di sektor ekonomi kreatif seperti UMKM. Menurutnya, UMKM di Indonesia sangat bervariasi dan memiliki produk-produk unggulan. “UMKM di Indonesia sangat bervariasi dan unggulan maka sudah sepatutnya ditingkatkan kerja sama di sektor ini,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Anggota DPD RI asal Provinsi Jawa Barat Eni Sumarni menjelaskan bahwa Indonesia memiliki beragam potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Maka sudah tepat bila Indonesia dan Kamboja mempererat hubungan bilateral dalam sektor SDA dan SDM. “Kami memiliki SDA dan SDM yang setiap daerah berbeda-beda maka sangat tepat bila kita mempererat kerja sama ini,” paparnya.
Dubes Kamboja Tean Samnang mengatakan bahwa kedua negara memiliki ikatan kerja sama selama 65 tahun. Terlebih Indonesia juga telah memberikan dukungan di saat rekonsiliasi pada tahun 1980 hingga 1980. “Jadi kedua negara sudah seperti saudara karena kita sudah memiliki ikatan sejak lama,” ulasnya.
Tean Samnang menambahkan Kamboja dan Indonesia memiliki banyak peluang kerja sama yang perlu ditingkatkan. Untuk itu, ia menyarankan adanya pembahasan yang lebih intens antara Senat Kamboja dengan DPD RI. “Kami telah mencatat pesan dari DPD RI yang nantinya akan kami sampaikan kepada pimpinan untuk segera ditindaklanjuti,” terangnya. (*)