-->
  • Jelajahi

    Copyright © MANDALIKANews.ID | BAROMETER INDONESIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Latest News

    Kunjungi Pameran Parama Iswari, GKR Hemas: Pentingnya Perempuan Berdaulat

    MandalikaNews.id
    Senin, 14 Oktober 2024, 20:36 WIB Last Updated 2024-10-14T13:36:40Z

    MANDALIKANEWS.ID | JOGJA — “Perempuan punya kuasa atas dirinya. Mereka berdaulat dan Merdeka untuk menentukan langkahnya,” begitu kutipan Gusti Kanjeng Ratu Hemas (GKR Hemas) yang ditampilkan dalam pameran Parama Iswari, Mahasakti Keraton Yogyakarta. 

    Kutipan di atas ditulis langsung oleh GKR Hemas, istri Sri Sultan Hamengkubuwono X sekaligus senator dan wakil ketua DPD RI dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kunjungannya, pada Senin (14/10/2024), beliau mengapresiasi tema yang diangkat dalam pameran kali ini. 

    “Pameran temporer “Parama Iswari” yang berlangsung di Komplek Kedhaton kali ini mengangkat tema yang luar biasa. Peran perempuan. Perempuan di Keraton Yogyakarta memiliki peran yang kompleks dan beragam, baik dalam konteks tradisional maupun modern. Mereka adalah penjaga tradisi, pendidik, serta simbol kemajuan dan emansipasi perempuan,” jelasnya.

    Kunjungan kali ini, GKR Hemas didampingi Ibu Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam, Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono, Gusti Kanjeng Ratu Bendara, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda), serta beberapa tokoh perempuan lainnya. 

    Perjalanan panjang sejarah parameswari di Keraton Yogyakarta menjadi catatan penting terhadap narasi perempuan lintas zaman. Ada kalanya parameswari bertindak sebagai panglima perang prajurit perempuan. Ada pula kisah parameswari sebagai diplomat sekaligus ekonom yang andal. Narasi mereka tidak terbatas pada ruang privat semata.

    Pameran ini juga mendokumentasikan perjalanan GKR Hemas sebagai permaisuri. Tidak hanya mengurus persoalan domestik, dalam perjalannya, GKR Hemas juga berkiprah dalam dunia politik, sosial, dan kemasyarakatan. 

    GKR Hemas mengawali karir politiknya tahun 1997 sebagai anggota MPR RI. Kemudian di tahun 2004, beliau menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Istimewa Yogyakarta selama 5 periode. Periode 2004-2009, periode 2009-2014, periode 2014-2019, periode 2019-2024, dan periode 2024-2029. Saat ini, beliau kembali terpilih sebagai salah satu pimpinan DPD RI dari 4 pimpinan lainnya mewakili Sub Wilayah Barat II. 

    GKR Hemas juga tercatat aktif membantu berbagai Yayasan seperti Yayasan Jantung Indonesia, Yayasan Kanker, berbagai lembaga pendidikan, serta sangat perhatian dengan isu perempuan dan anak. Ini sekaligus menjadi potret bagaiamana perempuan mampu melampui banyak hal termasuk kontribusi dalam melakukan perubahan. 

    “Saya mengapresiasi Gusti Bendara yang telah menyelenggarakan pameran tentang perempuan. Dan ini bagi kita luar biasa, ternyata peran perempuan bukan hanya sebagai kanca wingking saja. Namun perannya lebih jauh dari itu. Bisa jadi seorang diplomat sekaligus ibu rumah tangga,” terang Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam dalam penyampaian pesan dan kesannya. 

    Ny. Dhani Asep Suhendar (Ibu Kapolda DIY Periode 2019-2022) juga memberikan testimoni yang sama. “Pameran ini merupakan bentuk melestarikan budaya Yogyakarta. Ini pameran yang luar biasa. Kreatifitas ini mengajarkan kita bahwa perempuan Jawa, bukan perempian lemah namun dari istri sultan yang pertama dan semua permaisuri memiliki talenta yang berbeda. Termasuk saat ini peran dari Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Beliau mengurus banyak hal, termasuk urusan rumah tangga hingga saat ini perannya sebagai wakil daerah di DPD. Dari Jogja untuk Indonesia,” jelasnya. 

    GKR Bendara sebagai Penghageng Nityabudaya Kraton Yogyakarta sekaligus Putri Bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X berterimakasih atas apresiasi kunjungan pameran kali ini. Pameran kali ini memang mengangkat peran tokoh khususnya permaisuri raja. Tema ini cukup penting karena perempuan seringkali dianggap sosok lemah tanpa peran. Beliau sekaligus menginformasikan bahwa Pameran Parama Iswari akan berlangsung hingga 26 Januari 2025 di kompleks Kedhaton Keraton Yogyakarta. (*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini